PROGRAM MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU
LANJUTKAN KE-12
Narasumber : Prof. R. Eko Indrajit
Moderator : Aam Nurhasanah
Hari/Tanggal : Jumat, 29 Oktober 2021
Oleh : Tuti Umyati
Pendahuluan
Malam ini kita akan bertemu ke-12, moderator hebat kita mengajak peserta kelas Belajar Menulis Gelombang 22 untuk membuat semangat dan bertahan sampai 30 pertemuan. Beliau adalah Bu Aam Nurhasanah, yang sudah tidak asing lagi di kelas Belajar menulis asuhan Om Jay ini.
Narasumber malam ini adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Beliau salah satu narasumber yang paling ditunggu oleh setiap alumni kelas belajar menulis, karena bisa mengantarkan bapak ibu menembus penerbit walikota. Bu Aam sebagai moderator pada malam hari ini adalah bukti nyata salah satu alumni yang bisa berkolaborasi dengan Prof. Ekoji.
Buku Parenting 4.0 adalah salah satu karya Bu Aam yang berhasil menembus penerbit MAYOR CV. Andi Offset. Selanjutnya moderator menjelaskan bahwa sudah ada 2 angkatan yang bukunya terbit. Angkatan pertama (Pelopor) dan angkatan kedua (September Ceria). Bu Aam termasuk salah satu angkatan program September Ceria.
Mimpi terbesar bagi Bu Aam sebagai penulis adalah menembus Penerbit Mayor dan buku kita terpajang di rak toko buku Gramedia di Seluruh Indonesia. Hal itu merupakan kado terindah bagi beliau selama mengikuti kelas Belajar Menulis Bersama Om Jay. Tidak hanya buku fisik, Penerbit Mayor juga menyediakan Buku digital (e-book) demikian moderator memberikan penjelasan.
Program menulis buku Mayor ini bekerja sama dengan Ekoji Channel yang mewajibkan peserta memilih salah satu video yang ekoji menyiapkan sebagai judul tulisan nanti. Cara Memilih Judul Buku dari Sesi Ekoji Channel yaitu pada link: https://youtube.com/shorts/JIahtF4Q19E?feature=share
Setelah memilih salah satu judul dari Prof. Ekoji, kembangkan dan buat TOC (Table Of Content) atau daftar isinya yang memuat 5W +1 H
Tentang narasumber
Profil Prof. Ekoji dapat dilihat pada link beriku ini:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit
Dr.Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., MA.,M.Phil.,M.Si (lahir di Jakarta , 24 Januari 1969 ) atau Eko Indrajit adalah seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini Rektor Universitas Pradita . Selain sebagai sosok penggerak riset informatika dan teknologi digital, Eko Indrajit adalah narasumber yang aktif di berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dikunjungi di dalam maupun di luar negeri. [2] Kini, ia tercatat sebagai salah satu anggota Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia dan menjadi Ketua Smart Learning and Character Center (PSLCC) PGRI yang berperan melakukan pengembangan profesi guru dan pendidikan karakter berbasis teknologi dan informasi
Richardus Eko Indrajit menempuh pendidikan sarjana hingga menerima gelar insinyur dengan predikat cum laude dari Institut Teknologi Sepuluh Nopembe r (ITS) Surabaya, Indonesia dan Master of Applied Computer Science dari Harvard University (Amerika Serikat). Selain itu, ia juga menempuh studi di Maastricht School of Management (Belanda), Leicester University (Inggris), STIKOM London School of Public Relations (Indonesia), dan menerima gelar Master of Information Technology di Swiss-German University (Indonesia). Gelar Doctor of Business Administration diperoleh dari University of the City of Manila (Filipina) dan Universitas Teknologi dan Manajemen Informasi (Polandia). Ia dikukuhkan sebagai guru besar bidang Komputer di Institut Perbanas. [4] Pada tahun 2021, saya menyelesaikan studi Doktor Teknologi Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta.
Eko Indrajit menikah dengan Lisa A.Riyanto anak bungsu dari legenda Indonesia A.Riyanto dan dikaruniai empat orang anak.
Karir dan Penghargaan:
- Prestasi Bidang Kepemimpinan Keamanan Informasi Asia-Pasifik (ISLA) ISC2
- Lifetime Achievement Award Dirjen Kominfo
- Cendekia Cipta Pradana dari Pengurus Besar PGRI
Masih banyak lagi prestasi yang telah beliau goreskan baik dalam bentuk buku maupun jurnal.
Isi resume
Selamat malam seluruh guru-guru hebat seantero nusantara. Salam jumpa dengan saya, Eko Indrajit.
Demikian narasumber menyapa selurh peserta kelas belajar Menulis Gelombang 22 ini. Sungguh merupakan suatu kehormatan bagi seluruh narasumber yang diberikan waktu untuk berbagi kepada peserta, mengenai KIAT MEMBUAT BUKU MAYOR.
Yang akan beliau bagikan adalah pengalaman nyata yang semuanya dimulai dari sesi WA seperti malam hari ini, dilakukan juga tahun lalu. Bu Aam adalah salah satu yang ikut bersama-sama mengalaminya.
Pada saat itu, satu setengah tahun yang lalu, saya diminta untuk sharing di wa tentang cara menjadi seorang penulis yang handal. Ketika itu beliau sudah menulis buku kurang lebih 50 buah dan ratusan tulisan, baik yang bersifat populer maupun akademis.
Di sela-sela akhir acara, narasumber merasakan ada getaran dari guru-guru yang sangat dapat menjadi penulis dan menerbitkan bukunya. Beliau dapat menangkap pesan dari pertanyaan dan diskusi yang sedang berlangsung.
Melihat semangat tersebut Prof. Eko menantang para peserta pada saat itu: "Siapa yang mau menulis bersama dengan kemungkinan saya bertemu dengan penerbit?" - banyak orang terkejut dan menanyakan cara dan kemungkinan melakukannya.
Maka selanjutnya narasumber menjelaskan caranya. Berikut adalah tahap-tahap yang diminta oleh narasumber untuk dilaksanakan dalam dua minggu.
Cara Membuat Buku Mayor Dalam Dua Minggu
Pertama, singgah ke Youtube EKOJI CHANNEL dan video-video tentang pembelajaran yang melihat narasumber tampilkan di sana.
Kedua, pilih satu video yang menarik perhatian mereka karena kontennya.
Ketiga, selama seminggu, peserta diminta untuk MENULISKAN APA YANG NARASUMBER UTARAKAN di dalam video - baik secara verbatim maupun dengan menggunakan bahasa yang disusun sendiri.
Keempat, setelah melihat hasilnya, narasumber mengajak peserta membuat Daftar Isi atau daftar isi yang kira-kira sesuai dengan apa yang disampaikan (kebanyakan urutannya sudah disampaikan di video, jadi lebih mudah).
Kelima, narasumber mencari sumber lain di internet mengenai konten atau topik serupa dan menuliskannya dengan kata-kata sendiri untuk tulisan yang telah dibuat.
Keenam, tulisan yang sudah jadi tersebut (rata-rata 100 halaman lebih dalam format kertas A5) di serahkan ke Penerbit ANDI untuk dilihat kemungkinan diterbitkannya.
Ketujuh, Penerbit ANDI melakukan telaah/kurasi, dan menetapkan bahwa sebagian besar tulisan tersebut dapat diterbitkan, sementara beberapa tulisan perlu mendapatkan revisi minor mapuun mayor.
Kedelapan, simsalabim, terbitlah buku-buku tulisan guru-guru yang hebat tersebut, dimana mereka menjadi penulis pertama, dan penulis keduanya. Impian menjadi kenyataan.Guru-guru yang tidak pernah bermimpi akan menjadi penulis dengan buku yang diterbitkan menjadi kenyataan. Dan sekarang sudah sampai pada enam gelombang....
Demikian cerita singkat narasumber berhasil mengajak guru-guru berkolaborasi untuk membuat buku bersama. Buku-buku tersebut sekarang dapat dinikmati baik yang diterbitkan secara fisik maupun dalam rupa e-book. Semuanya memiliki ISBN. Luar biasa....
Kejutan terakhir terjadi di pertengahan tahun, ketika salah satu buku yang diterbitkan tersebut dinobatkan menjadi JUARA PERTAMA buku terbaik versi Perpustakaan Nasional untuk kategori PJJ. Buku tersebut memiliki ratusan buku lainnya yang ditulis oleh para penulis handal. Sungguh suatu mukjijat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Woow... ini lebih luar biasa lagi...
Inilah cerita awal dari kisah yang pernah terjadi, sehingga kemudian menjadi alasan mengapa judul pelatihan: "KIAT MENULISKAN BUKU MAYOR DALAM WAKTU RELATIF CEPAT" dipilih Om Jay untuk tema yang diusung malam ini.
Sesi Tanya Jawab
P1: Bagaimana bu Aam bisa menuli dalam waktu 1-2 minggu? Bagaimana dengan penulis pemula, apakah yakin bisa?
Jawab:
1. Saya membuat strategi SKALA PRIORITAS, artinya kita membuat target, pekerjaan mana dulu yang paling mendesak dan harus diselesaikan. Pastinya semua pekerjaan memiliki tenggat waktu yang berbeda. Maka, saya menyelesaikan satu persatu tugas tersebut dan menikmatinya tanpa.
2. Saya awalnya ragu, tidak PD, namun keinginan dan motivasi kuat bahwa saya bisa dan mampu menulis, akhirnya memberanikan diri mengikuti tantangan menulis satu minggu. caranya 1 hari menulis 1 BAB, 25 halaman A5, 5 hari sudah 125 halaman. Hari ke 6-7 untuk swasunting.
3. Prof. Eko selalu menyemangati kami agar menyelesaikan setiap tantangan dengan serius. Cari referensi sana sini. Prof Eko selalu mendampingi dan memberikan tantangan di setiap Bab. Selanjutnya, naskah saya melihat ke Prof. Eko dan akhirnya lolos tanpa revisi.
P2: Biasanya hal apa saja yang membuat penerbit tidak tertarik pada tulisan kita. Lalu, bagaimana menyikapi hal itu. Dan, apa kiatnya bagi penulis pemula untuk mengetahui "selera" penerbit walikota dalam menerbitkan sebuah buku agar laku dijual.
Jawab:
Pada dasarnya setiap penerbit walikota memiliki kriteria masing-masing dalam menilai naskah yang diajukan layak terbit atau tidak. Misalnya, seberapa menariknya JUDUL atau TOPIK yang sedang dibahas? Topik yang sedang trend dan menampilkan orang biasanya sangat menarik bagi mereka. Contoh lain adalah seberapa DIKENAL para penulisnya? Di siniliah peran saya membantu mengangkat Bu Aam karena beliau belum terbiasa menulis. Dengan adanya saya sebagai penulis kedua, maka meningkatkan ketertarikan dan daya jual buku tersebut. Ini adalah contoh bagaimana walikota penerbit menerapkan krtieria yang ada...
Narasumber juga awalnya menulis bukan karena kehendak pribadi, tapi karena ingin membantu orang lain. Hal tersebut dimulai pada tahun 1998, ketika krisis terjadi di Indonesia. Waktu itu mahasiswa S2 yang diharuskan membeli buku internasional tidak mampu lagi karena dolar yang meroket. |Kemudian mahasiwa come ke saya dan menambahkan ide brilian: "Pak Eko, bagaimana kalau Bapak membuat tulisan adalah ringkasan buku luar negeri itu?". Akhirnya saya ke perpustakaan, mengambil 10 buku, menyimpulkan, dan menuliskannya dalam bentuk bunga rampai. Jadilah buku saya yang pertama. Mahasiswa pun senang, tidak perlu membeli buku luar negeri yang mahal, melainkan membeli buku saya.
P3: Prof... Saya type orang yang mudah terpengaruh dengan keberhasilan orang, termasuk iri ingin jadi penulis. Tapi terlalu banyak mimpi, ingin jadi ini, akhirnya jadi Penulis tidak pernah terwujud. Bagaimana ya Prof. Caranya bisa fokus menjadi penulis?
Jawab:
Cara mewujudkan mimpi itu mudah, yaitu segera BANGUN dari tidur, dan langsung menulis. Pepatah mengatakan "ala bisa karena biasa". Menulis itu harus ditulis. menulis hal-hal yang anda senangi, taruhlah di blog anda. Misalnya anda menyukai sepakbola, maka menulislah satu hari satu kisah mengenai sebuah klub sepak bola. Paling tidak anda tulis dua halaman. Berarti dalam satu bulan, anda sudah akan punya 60 halaman bukan? Dan dalam tiga bulan sudah ada 180 halaman buku mengenai "Profil Klub Sepakbola Kelas Dunia" - untuk diterbitkan.
P4 : Selamat malam Prof. Eko. Saya Lilis Ika Herpianti Sutikno, alumni Lomba Guru Tingkat Nasional My Teacher Award Indonesia Digital Learning Tahun 2015. Saya menang kategori 2 waktu itu di geger kalong Bandung. Puncak acara di Stadion Bung Karno Jakarta. Tantangan Prof. Eko kereen sekali. Saya ingin coba. Tapi apakah harus saat ini Prof?...Sebab saat ini saya sedang Diklat Calon Kepala Sekolah di Kabupaten Kupang, sampai 17 Desember 2021
Jawab:
Wah Mba Lilis Boleh dong, Awal tahun nanti saya rencana akan buat ajakan menulis kembali teman-teman guru. Anda daftar ya?
Manfaat menulis itu banyak sekali. Pertama, kita akan dikenal banyak orang. Semakin dikenal banyak orang, semakin lancar rejeki yang menghampiri kita. Kedua, ada pemasukan tambahan, bukan saja dari royalti, tapi dari berbagai seminar atau lokakarya yang diselenggarakan untuk menjelaskan topik yang kita tulis. Ketiga, bisa jalan-jalan keliling Indonesia gratis, karena banyak orang yang ingin kita berbicara di tempat mereka. Keempat, kita akan dikenal sepanjang masa (hidup 1000 tahun lagi) karena karya tulis kita akan tetap melekat di dunia siber.......
P5: Apakah saat tulisan kita diterima penerbit dan bisa berkolaborasi dengan bapak prof. jika langkah2 diatas kita ikuti bagaimana cara bergabungny prof.. Serta apa kriteria judul buku yang ditentukan atau buat sendiri
Jawab:
Nah, teman-teman, nanti akan ada tantangan baru dari saya di Bulan Januari. Modelnya mirip tapi agak berbeda. Nah jika anda tertarik untuk mengikutinya, daftar ke bu Aam. Tantangan ini akan saya luncurkan di ulang tahun saya tanggal 24 Januari 2022. Tertarik? Daftarkan diri ke bu Aam ya...
P6: Nah kalau pertanyaan ini paling tepat yang bisa dijawab adalah Bu Dwinita, dari Penerbit ANDI yang ada di ruangan ini juga. Bagaimana bu Dwinita atau mas Joko bisa menjawab pertanyaan Sdr Arham dari Palu?
Jawab:
Sambil menunggu jawaban dari Penerbit ANDI, silahkan Sdr Arham melihat video ini, berisi presentasi saya dan Penerbit ANDI yang berisi cara mencari dan menentukan judul yang bagus dan layak terbit: https://www.youtube.com/watch?v=17v72RUhZIY&t=981s
Ini jawaban untuk P6. Lanjutkan Bu Aam yang pernah dibuat, saat memandu narasumber Pak Joko. https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2020/11/writing-preneurship-menulis-buku-yang.html
Penutup
Akhirnya narasumber mohon pamit undur diri, karena ada rapat PGRI yang harus dihadiri. Namun peserta dipersilahkan untuk tetap bertanya di grup ini, dan narasumber dengan senang hati akan selalu menjawabnya. Sekali lagi terima kasih untuk bu Aam yang super hebat....
Kesimpulan yang dapat diambil dari materi malam ini tentang "Cara Menulis Buku Walikota Dalam Dua Minggu", adalah: Pertama, singgah di Youtube EKOJI CHANNEL, Kedua, memilih satu video yang menarik karena kontennya, Ketiga, selama seminggu apa yang diutarakan dalam video, Keempat , membuat TOC atau daftar isi, Kelima, mencari sumber lain di internet dan menulisnya kembali dengan kata-kata sendiri, Keenam, tulisan yang sudah jadi diserahkan ke penerbit Andi, Ketujuh, Penerbit ANDI melakukan telaah/kurasi, Kedelapan, terbitlah buku-buku guru -guru hebat.
Dengan demikian menulis buku yang bisa menembus penerbit walikota dalam waktu relatif singkat, suatu hal yang mustahil. Hal ini bisa dilakukan dan sudah terbukti, salah satunya adalah Aam Nurhasanah yang telah membuktikannya.
Semangat Menulis!
Tulisannya keren Bun, tertata rapih...
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusMasih harus terus belajar
Cakep lanjutkan
BalasHapusSiap lanjut kan...
BalasHapusmantu;l, manatap betul resume bu Tuti, moga jadi buku
BalasHapusLanjut, Bu Tuti!
BalasHapusLengkap banget Bun
BalasHapusTerimakasih comentnya
BalasHapusMudah-mudahan semangat terus