KONSEP BUKU NON FIKSI

 RESUME PERTEMUAN KE-15


Narasumber     : Musiin, M. Pd.
Moderator        : Ms. Phia
Hari/Tanggal    : Jumat, 5 November 2021
Oleh                  : Tuti Umyati


Pendahuluan

Ms. Phia sang moderator muda dan cantik  menyapa peserta malam ini dengan mengucapkan: "Assalamuaikum Wr. Wb. Selamat Malam, Good Evening, Gütten Nacht.  Pada pertemua ke-15 malam hari ini narasumber mengangkat topik tentang  KONSEP BUKU NON FIKSI.  

Nah...untuk mengetahui tips  menulis karya non fiksi malam ini kita akan membedahnya bersama seorang narasumber hebat, seorang ibu yang sangat suka membaca, travelling dan memasak. Beliau adalah Ibu Musiin, M. Pd.

Bu Iin, adalah sapaan akrab Ibu Musiin, M. Pd.,  lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998 . Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri. Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.


Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri. Wow.. keren dan sangat menginspirasi.


Karya buku yang telah dihasilkan Bu Iin adalah sebagai berikut:

1. Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z

2.Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)

3. Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)

4. Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)

5. Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji

6. Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.

7. Menulis Artikel populer di majalah online

 

Editor Buku

1. Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku (Antologi Sosok Inspiratif )

2. Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)


Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan narasumber untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan telah berhasil memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020.


Isi Resume

Narasumber mengawali pertemuan dengan memberi salam dan berdoa agar kegiatan pada malam hari ini membawa keberkahan dan menjdi penguat imun tubuh kita di masa pandemi Covid-19 ini. Ucapan terimakasih tak lupa beliau sampaikan kepada Ms. Phia yang cantik, sang moderator dan Om Jay guru kita semua di kelas Belajar menulis  ini.

Pengalaman Menulis Bu Iin

Narasumber adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Bersembilan mereka telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku mereka telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya narasumber berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.



 

Sebelumnya narasumber  hanya menulis untuk tugas-tugas kuliah maupun untuk tugas dinas. Tidak pernah terpikirkan bahwa beliau bisa menulis. Terlintas ketakutan setiap akan menulis. Dan akhirnya, narasumber telah berhasil mengalahkan ketakutan dari dirinya sendiri. Ketakutan itu ternyata  merendahkan potensi kita untuk menulis.

Betapa bahagia dan bangganya jika buku kita bisa terbit dan terpajang di toko buku.Semoga kita semua yang ada di Kelas Belajar Menulis ini  mampu menjadi PEMENANG  DENGAN MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 buku namun puluhan buku. AAmiin.

Bagi penulis pemula, ketakutan  biasanya muncul ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.

Ketakutan itu yang sering kali membuat kita merasa konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun. Akhirnya setelah singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. 

Bu Iin  juga menjadi peserta seperti halnya kita saat ini. Di awal masuk kelas Om Jay, beliau bahkan belum mempunyai blog. Kelas ini yang mengharuskan beliau mempunyai blog untuk wadah menulis.

Dan ternyata cahaya untuk berkarya berasal dari diri kita sendiri. Jika kita bisa meyakinkan diri kita  untuk konsisten menulis maka rasa minder untuk menulis akan hilang, dan muncul keberanian untuk menulis. Setelah itu terjadi terjadi kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan. 

Kegiatan membuat resume di kelas Belajar Menulis ini jangan dijadikan sebagai "Mimpi Buruk", akan tetapi jadikan kegiatan ini sebagai langkah awal untuk menuju puncak kesuksesan menjadi seorang penulis hebat. 

Prof. Eko itu ibarat sebagai seorang Master  Chef, yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel.  Seperti yang disampaikan Prof Eko, kita bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Bu Iin memiliki buku, peserta  juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir.


Buku yang luar biasa ini bagus sekali untuk menjadi rujukan bagi penulis pemula. Judulnya yang sangat terkenal ini seperti menusuk jantung kita. Is there a book inside you? Jawabannya YES. Sekian purnama telah kita lalui, pasti banyak warna yang melintas di kehidupan kita. Dan itu adalah buku yang belum kita lahirkan. 

Begitu banyak pengalaman hidup yang sudah kita alami. Sudah ratusan purnama  kita lalui, asam garam kehidupan dan begitu banyak kejadian entah itu pahit, getir, atau manis  telah mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian?

Atau akankah cerita perjalanan hidup kita hanya jadi status whatsapp atau jadi instastory yang berlalu begitu saja?

Tantangan Menulis

Berbeda dengan topik-topik sebelumnya yang mengatakan bahwa menulis itu "mudah", pada malam hari ini narasumber mengemukakan bahwa menulis itu "sulit". Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, atau tidak semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS. Ketika sudah cinta menulis, maka menulis akan menjadi mudah. Semoga.

Sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Ada beberapa alasan kuat  untuk menjadi penulis, sebagaimana yang diutarakan narasumber berdasarkan pengalaman pribadi beliau, yaitu sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Selain tiga alasan di atas, kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa narasumber ingin menjadi penulis.



Kedua kata bijak di atas, bisa menjadi motivasi kuat bagi kita untuk menjadi seorang penulis. 

Keinginan kuat  ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis mengantarkan narasumber mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan  tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko).

Hambatan-hambatan dalam menulis 
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis

Bagaimanakah cara mengatasinya?
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi              memasak)

Ada 3 pola dalam penulisan buku nonfiksi  yaitu:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke                  rumit).  Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses)
    Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada                  buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni:
1. Pratulis
        -Menentukan tema
        -Menemukan ide
-Merencanakan jenis tulisan
-Mengumpulkan bahan tulisan
-Bertukar pikiran
-Menyusun daftar
-Meriset
-Membuat Mind Mapping
-Menyusun kerangka

Dalam penulisan sebuah buku tema yang dipilih atau ditentukan satu saja. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya:
 a. Pengalaman pribadi
 b. Pengalaman orang lain
 c. Berita di media massa
 d. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
 e. Imajinasi
 f. Mengamati lingkungan
 g. Perenungan
 h. Membaca buku

Tema yang diangkat di buku narasumber adalah tentang pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020.

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet. 
Referensi terdiri dari:
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ; 
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. Berikut ini adalah Kerangka yang  diajukan oleh narasumber         ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

 BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
       A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
       B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

 BAB 2 Media Sosial
      A. Media Sosial
      B. UU ITE
      C. Kejahatan di Media Sosial

 BAB 3 Literasi Digital
     A. Pengertian
     B. Elemen
     C. Pengembangan
     D. Kerangka Literasi Digital
     E. Level Kompetensi Literasi Digital
     F. Manfaat
     G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
     H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
     A. Keluarga
     B. Sekolah
     C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
    A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
    B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
    C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, narasumber mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Langkah beliau sangat mujarab untuk menulis sebuah buku. Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

 Anatomi buku nonfiksi

1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

2. Menulis Draf
        -Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
        -Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

3. Merevisi Draf
        -Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
        -Memeriksa gambaran besar dari naskah

4. Menyunting Naskah
        Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
       1. Ejaan
       2. Tata bahasa
       3. Diksi
       4. Data dan fakta
       5. Legalitas dan norma

5. Menerbitkan

Penutup

Setiap episode dari  kehidupan kita adalah  momentum yang tidak bisa kita ulang, jadikan kelas menulis asuhan Om Jay ini momentum untuk kita mulai menulis atau tidak sama sekali!

Pengalaman menulis Bu Iin sebagai narasumber hebat pada malam hari ini, sangat menginspirasi dan sangat memotivasi saya untuk terus belajar menulis. Adanya kesulitan dalam menulis merupakan suatu tantangan tersendiri untuk kita terus belajar dan berlatih serta mengokohkan tekad untuk terus menulis. Sebagaimana pesan bijak dari Imam Al Ghazali bahwa:

"Jika kamu bukan anak raja, dan bukan anak ulama besar,
maka menulislah"





























Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komitmen Menulis Di Blog

Ide Menulis Bagi Guru

Menulis adalah passion saya