Menulis Buku dari Karya Ilmiah

 RESUME PERTEMUAN KE-4



Narasumber                  : Noralia Purwa Yunita, M. Pd.

Moderator                    : Rosminiyati

Hari/Tanggal               : Senin, 11 Oktober 2021

Oleh                             : Tuti Umyati


PENDAHULUAN

Alhamdulillah pada Senin malam, 11 Oktober 2021yang penuh dengan kebahagiaan ini, kami dipertemukan kembali pada pertemuan ke-4 dengan kelas Belajar Menulis Gelombang 22 yang penuh dengan kehangatan, kekeluargaan, dan semangat yang terus membara. Rasa kekeluargaan, kehangatan, dan saling support membuat saya semakin termotivasi untuk terus belajar menulis. Saya pun semakin terinspirasi untuk menjadi seorang penulis profesional yang mempunyai karya-karya fenomenal. 

Karya  Ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahn dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. 

Pertemuan ke-4 malam ini dipandu oleh ibu Rosminiyati sebagai moderator. Ibu Rosminiyati mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam dan menyapa seluruh anggota grup dengan hangat. Selanjutnya Bu Rosminiyati menyampaikan susunan acara yang terdiri dari:

1. Pembukaan

2. Materi inti ( 19.00-20.00 WIB )

3. Sesi Tanya Jawab ( 20.00-21.00 WIB)

4. Penutup

Pembukaan diawali dengan berdoa sesuai agama dan keyakinannya  masing-masing. Selanjutnya moderator  memperkenalkan diri, bahwa beliau adalah moderator magang, guru SMKN 2 Pangkalpinang yang berusia 51 tahun, dan merupakan alumni Belajar Menulis Gelombang 19 asuhan Om Jay. Beliau mulai belajar dari NOL BESAR hingga bisa menerbitkan buku 200-an halaman hasil resume 30 kali pertemuan. Subhaanallah sungguh luar biasa.  Lebih  menginspirasi lagi semua  itu dilakukan hanya dengan bermodalkan "Bismillah". Sungguh Allah akan memudahkan jalan bagi orang yang mempunyai kemauan dan tekad yang kuat untuk mewujudkan harapan dan cita-citanya. Semoga saya bisa mengikuti jejak langkah Bu Ros.

Pesan penyemangat yang disampaikan Bu Ros untuk menyemangati peserta Belajar Menulis Gelombang 22 ini, yaitu:

1. Bapak/ibu berada di grup ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan ada rencana besar Allah yang dipersiapkan-Nya

2. Kelas Belajar Menulis asuhan Om Jay ini sangat istimewa. disamping menunya luar biasa, materi yang disajikannya pun penuh dengan cinta. Tidak hanya tentang menulis, melainkan juga tentang bagaimana menjadi pribadi yang lebih berguna

3. Pada saat Bapak/Ibu masuk di kelas ini, maka gelar sebagai blogger dan writer langsung melekat pada diri Bapak/Ibu. Oleh karena itu pertahankan dengan sebaik-baiknya.

4. Buatlah resume dengan sepenuh hati dan dengan selengkap-lengkapnya dengan menggunakan kalimat sendiri. Manfaatnya, menjadi bahan rujukan belajar dan memudahkan Bapak/Ibu dalam mengikatnya menjadi buku solo.

5. Segera praktikan ilmu dari narasumber dalam menulis resume atau tulisan lainnya agar perbaikan dalam menulis langsung dirasakan.

Bu Ros juga menampilkan sebuah video sebagai bahan perbandingan dengan apa yang beliau sampaikan. 

Hal-hal yang disampaikan Bu Ros tentang awal mula beliau menulis dan pesan yang disampaikannya penuh semangat menulis, membuat saya sangat termotivasi dan sangat terinspirasi.

SELAYANG PANDANG TENTANG NARASUMBER

Sebagai moderator selanjutnya Bu Ros memperkenalkan narasumber malam ini, yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita, M. Pd. Seorang guru muda berprestasi kelahiran Kudus, 12 Juni 1989.  Beliau merupakan putra pertama dari dua bersaudara denga ayah yang bernama Ali Achmadi, S. Pd.,dan  ibu Noor Fatkhiyah, S. Pd., SD. Beliau mengambil kuliah program S1 dan dilanjutkan  program Magister Pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Begitu banyak karya gemilang yang telah dihasilkannya.

Mengawali penyampaian materi, narasumber menyapa peserta seraya mendoakan peserta agar selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Narasumber juga menghaturkan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat-Nya sehingga pada malam hari ini bisa bersama peserta di kelas BM Gelombang 22 ini.

Narasumber memperkenalkan diri dengan nama panggilan Nora, seorang guru dari kota atlas Semarang yang selalu ingin belajar dari mana pun. Dengan rendah hati narasumber mengatakan tidak akan menggurui peserta karena beliau sendiri masih tahap belajar dari banyak pakar di grup ini. Dengan rendah hati pula beliau  mengatakan tidak ingin dipanggil pegiat literasi karena merasa belum cocok sampai ke tingkat itu. 

Sebelum masuk kepada materi inti narasumber sedikit bercerita tentang menulis buku dari karya ilmiah. Awal mulanya Bu Nora menulis buku yaitu dengan bergabung di kelas Belajar Menulis asuhan Om Jay Gelombang 8. Seperti halnya malam ini setiap pertemuan peserta selalu mendapatkan suguhan daging materi yang begitu nikmat dari para narasumber hebat. Salah satu materi yang sangat melekat dipikiran Bu Nora adalah materi yang disampaikan oleh bu Hati tentang menulis buku dari PTK. Dari situlah pikiran Bu Nora menjadi terbuka bahwa "Bisa juga ya ternyata menerbitkan buku dari karya ilmiah". Tanpa menunggu lama, Bu Nora mempraktekkan ilmu dari Bu hati untuk mengubah tesis dan best practice menjadi sebuah buku. Dua buah buku dihasilkan yang berjudul GAMIFICATION "Belajar Menyenangkan Seasyik Bermain Game" dan KIAT PRAKTIS MENULIS MODUL BERBASIS RISET yang merupakan gubahan dari karya ilmiah.

ISI RESUME

Dengan kepiawaiannya pada pertemuan ke-4 ini narasumber memaparkan dan menjelaskan tentang Mengubah Karya Ilmiah menjadi sebuah buku.

Adapun materi inti yang disampaikan oleh narasumber hebat pada malam hari ini adalah sebagai berikut:

1. Ubah judul. Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian . Contoh: Judul tesis Pengembangan Modul Berbasis Riset Pada Materi Reaksi Redoks untuk Meningkatkan Keterampilan Generik sains siswa kelas X SMA. Diubah menjadi judul buku Kiat Menulis Modul Berbasis Riset.

2. Ubah daftar isi. 

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa 

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

Bab 1 (Why) menjelaskan pentingnya modul BERBASIS RISET

Bab 2( APA) menjelaskan apa itu modul berbasis riset

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi

2.1. hasil belajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran berbasis riset

ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu

Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku

Bab 2 TEORI BELAJAR

2.1. belajar

2.2. permasalahan dalam pembelajaran

2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul 

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul

Lakukan hal tersebut hingga sub bab pada karya ilmiah selesai dibahas menjadi bab baru pada buku

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

3. Ubah sedikit isi karya ilmiah

Hilangkan semua kata "penelitian, laporan PTK, laporan skripsi" dahn lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah

Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat

Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku

Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

4. Karya Ilmiah versi buku minimal 70 halaman  format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit

Untuk Karya Ilmiah versi buku tidak harus menampilkan data hasil penelitian. Sebagai contoh pada buku Gamifikasi tidak disertakan hasil penelitiannya karena fokus membahas tentang bagaimana membuat aplikasi gamifikasi dan bagaimana menerapkannya dalam pembelajaran. Hal ini bisa terlihat dari daftar isi buku tersebut, tidak terdapat data hasil penelitian yang menjadi pembahaan. 

Pada kesempatan ini pula narasumber memberikan beberapa catatan penting, yaitu:

1.  Sebelum mengonversi karya ilmiah yang dimiliki, tentukan FOKUS/TOPIK yang akan dibahas secara detail dalam buku itu. Apakah pada perancangannya, penerapan/aplikasinya atau yang lainnya. Jika fokus/topik sudah ditentukan maka akan lebih mudah mengubah karya ilmiah tersebut.

2.  Isi buku jangan sampai sama persis dengan isi dari karya ilmiah. Teknik Parafrase atau teknik lainnya dapat digunakan agar tidak ada kesamaan kalimat pada buku.  Jika ada kesamaan maka akan terjadi apa yang disebut dengan Self Plagiarisme. KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya.

3. Karya Ilmiah dirubah ke dalam bentuk buku agar memiliki manfat lebih. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. ini lebih baik dari pada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Selain berbagi ilmu, buku karya ilmiah memiliki ISBN. Hal ini sangat penting dan dibutuhkan bagi para guru untuk menambah nilai angka kredit. Selain itu karya kita tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya. 

KESIMPULAN 

Pada pertemuan ke-4 tentang Menulis Buku dari Karya ilmiah ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang didasarkan pada data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang ditulis secara sistematis.

2. Karya Ilmiah dapat dijadikan sebuah buku dengan beberapa perubahan baik itu judul, daftar isi, isi dari karya ilmiah itu sendiri, dan dari format penulisannya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi "Self flagiarisme"

3. Sebelum mengonversi karya ilmiah, tentukan terlebih dahulu fokus/topik secara detail

4. Mengubah karya ilmiah menjadi buku berfungsi agar karya ilmiah mempunyai manfaat yang lebih banyak bagi orang lain/pihak-pihak yang membutuhkan. 

Sebagai penutup saya merasa sangat termotivasi dan terinspirasi oleh apa yang disampaikan moderator di awal pertemuan, tetap bersemangat belajar menulis tanpa melihat usia. Belajar dari NOL BESAR di usia yang tidak lagi muda. Tepatlah kalau pepatah mengatakan "Better Late than Never". Lebih baik terlambat dari pada tidak sama seakali.

 "Menulislah setiap hari 

Buktikan apa yang terjadi

Karya Besar menanti

Tanpa pernah kita sadari"

Komentar

  1. Keren bunda lanjutkan, kutunggu karya mu

    BalasHapus
  2. Insya Allah mudah2 an saya bisa mengikuti jejak Cing Ato

    BalasHapus
  3. Masya Allah, materi yang lengkap terbungkus resume yang rapi. Semangat terus, ya.

    BalasHapus
  4. Terimakasih bu Ros
    Coment ibu menjadi penyemangat buat saya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komitmen Menulis Di Blog

Menulis adalah passion saya

Membongkar Rahasia Menulis Hingga Menerbitkan Buku